a smile from Silmie

I have a friend, he always say : 1. if you can be handle this, please to stop story to anybody. 2. you have a dream, make it happen. 3. you kind, and do your magic. I agree with you, more overrr agree, but I need you more. 

sebenernya ini dongeng yang aku tulis tahun 2013. di dalam sebuah buku lusuh. dan aku ingin dongeng ini awet maka aku tulis secara digital, rasanya kering nulis disini, kurang puas. lebih senang nulis langsung di kertas sih emang. Ayo kita mulaiiii. daerah omega merupakan daerah yang sangat jauh dari keramaian. omega hanya terdiri dari puluhan rumah, tapi di omega kita dapat meciptakan keramaian sendiri. di omega banyak sekali bunga bunga besar yang sangat harum, di omega setiap anak kecil bebas tertawa  dan bebas mengambil buah di ladang penduduk. oh iya, di omega juga sangat damai, sejuk, dan bersinar. tapi di omega juga sering hujan rintik-rintik turun menambah syahdunya negeri omega. di sebuah negeri yang kecil pasti ada pemimpinnya kan? negeri omega dipimpin oleh Raja sinus yang sangat bijaksana dan penyayang kepada seluruh rakyatnya. dan raja sinus mempunyai seorang istri yang bernama Tangen atau disebut ratu tangen. pasangan raja dan ratu ini punya seorang anak yang merek

Malam ini, malam jumat dengan hujan yang lumayan deras di Bogor sambil mendengarkan sebuah nasihat dari youtube aku menulis sedikit cerita yang kayaknya seru kalau dibagikan. jadi gini, di tiga tahun atau dua tahun belakangan ini banyak sekali yang bertanya dan menggap aku jadi orang yang beda. aku sendiri merasa aku masih sama seperti aku yang dulu namun rasanya sekarang lebih tenang. mereka bilang gini : Kamu hijrah dew? , "cie udah hijrah?" , "celana jeans udah dibuang dew?", dan masih banyak lagi pertanyaan sejenis. jujurrrrrr, aku merasa takut kalau mendengar kata "HIJRAH" aku merasa lebih enak bila disebut "Berusaha lebih baik" mungkin takut ini bukan karena islamphobia, aku merasa takut kata hijrah karena kesannya aku langsung menuju islam secara total. padahal dalam proses ini itu pelan pelan malah sering lalai, dan mencoba bangkit secara perlahan artinya masih usaha usaha dan terus usaha. jujur sekali lagi, aku mengenail Islam itu

hanya duduk depan laptop dan menunggu malam untuk tidur itu yang sedang saya alami selam dua hari ini. sungguh membosankan sangat membosankan. saya sedang berada di titik diam disini itu lebih baik daripada saya move ke suatu tempat. kemarin dan kemarin lusa adalah hari dimana saya dapat jawaban bahwa jadi penjaga rumah itu sangat sangat tidak menyenangkan. saya ingin menulis mengenai hal-hal yang saya pikirkan selama dua hari saya didalam rumah di bogo. (rumah disini adalah kos saya di bogor). hal pertama yang saya pikirkan adalah mengenai jodohhhh. why always still in my mind about it? because age, because myX have a marrige and Im still alone. maybe. tapi perasaan mengenai hal ini sangat membuat saya berfikir yang akhirnya tidak ada jawaban bagiku di ranah manusia. karena balik lagi ke bagian dasar yang telah saya tahu bahwa jodoh,rezeki, maut itu ranah Yang Maha Kuasa. sekuat apapun kamu menganalisisnya itu gak akan bisa kamu uraikan karena sekali lagi itu bukan analisis manusia.

Untuk dirimu yang sedang jauh atau sedang dekat,   keputusan kamu masuk ke hidup orang lain tolong kau pikirkan dengan matang, hadirnya dirimu bisa saja membantu mendirikan tangga tangga atau bahkan menhancurkan mimpi yang telah dibangun perlahan. alasan insting melindungi atau memburu tolong bedakan. jangan seenaknya memberi makan ego tanpa melihat perasaan subjek. Backsong : myfav song : belahan jiwa

akhirnyaaaa saya menulis lagi setelah sekian lama kkn di tempat yang kurang sinyal, tapi review kkn secara keseluruhan ituuu sangat berkesan dan banyak belajar dari penduduk desa disana. yang mau tulis sekarang bukan tentang KKN sih tapi tentang hal-hal yang akhir-akhir ini aku lagi fikirkan.  aku mulai dari keinginan untuk membuat manfaat bagi orang.  awalnya aku sering banget menggunakan instagram untuk posting semua kegiatan yang aku ikuti, tujuannya untuk berbagi pengalaman yang saya dapatkan di setiap kegiatan. tujuanku untuk menjadi manfaat dengan ranah yang luas.  tapi lama kelamaan aku rasa menggunakan media sosial dengan kapasitas diri ini kayaknya gak ada manfaat bagi orang lain. mungkin gitasav bisa menginspirasi atau bermafaat bagi orang dengan media sosial karena dia punya kekuatan disana, sementara aku kayaknya gak ada kekuatan buat "membuat sesuatu bagi orang" dengan media sosial.  jadi, aku memutuskan untuk pasif di media sosial , dan aku memilih jala