Renungan pertama di 2019
hanya duduk depan laptop dan menunggu malam untuk tidur itu yang sedang saya alami selam dua hari ini. sungguh membosankan sangat membosankan. saya sedang berada di titik diam disini itu lebih baik daripada saya move ke suatu tempat. kemarin dan kemarin lusa adalah hari dimana saya dapat jawaban bahwa jadi penjaga rumah itu sangat sangat tidak menyenangkan. saya ingin menulis mengenai hal-hal yang saya pikirkan selama dua hari saya didalam rumah di bogo. (rumah disini adalah kos saya di bogor).
hal pertama yang saya pikirkan adalah mengenai jodohhhh. why always still in my mind about it? because age, because myX have a marrige and Im still alone. maybe. tapi perasaan mengenai hal ini sangat membuat saya berfikir yang akhirnya tidak ada jawaban bagiku di ranah manusia. karena balik lagi ke bagian dasar yang telah saya tahu bahwa jodoh,rezeki, maut itu ranah Yang Maha Kuasa. sekuat apapun kamu menganalisisnya itu gak akan bisa kamu uraikan karena sekali lagi itu bukan analisis manusia. tapi yang selalu bapa bilang bahwa kalau mau hasil yang baik maka prosesnya pun harus baik. dia bilang seperti itu cara kerja dunia ini. Alloh tidak akan mengecewakan hambaNya, dalam menunggu ini yang diuji adalah prosesmu, kesabaranmu, dan seberapa kamu mau taat tanpa syarat. kalkulasi dari semua yang kamu anggap ibadah ihklas akan menjadi amal baik dirimu untuk bertemu dengan orang baik pula. (bapa seorang filosofis memang).
hal kedua, yang banyak menguras adalah hal-hal setelah kuliah. setelah kuliah selama 7 semester ini mau jadi apa diri ini ???? dulu sangat buraam, tapi sekarang hal ini mulai terlihat meskipun sangat samar, saya menemukan kembali harapan dari cita-cita, namun ada banyak kendala untuk meneruskan untuk saya gapai yaitu masalah finansial. masalah keuangan membuat saya berfikir apakah ini realistis meskipun memang iya itu dream job saya, berpikir hingga berkonsultasi dengan dosen telah saya lakukan,saya tak berani meminta langsung pada orangtua karena saya anggap untuk sekolah master itu sudah bukan tanggungjawab mereka, sampai sarjana itu sudah lebih dari cukup biaya yang mereka keluarkan untuk saya. lalu teman saya bilang jangan terlalu jauh berfikiran jauh belum tentu kamu dapat umur sampai sana, sekarang lakukan yang terbaik dulu sambil doa semoga Alloh yang mengarahkan ke arah mana kamu melangkah. Yakin yakin sama Yang Mengatur.
hal ketiga adalah tentang how to treat better my parents, caranya jadi sholehah dan membuat bahagia versi mereka itu apa. caranya emang kita harus komunikasi dengan ortu. tanya kabar, tanya apa harapan yang mereka doakan pada Alloh. kita selaku anak mencoba untuk mencari cinta oranngtua dan ridhoNya. intinya kalau dengan orangtua harus komunikasikan apapun jangan merasa cinta tapi tidak berani berkata. harus saling perhatian apalagi udah beda rumah kayak gini, usahakn tiap hari videocall atau telpon.
hal keemapat yang saya pikirkan adalah mengenai manfaat diri ini untuk lingkungan. intinya saya mencoba untuk mencari ridhoNya untuk membuat diri ini ada secercah manfaatnya bagi oranglain. mencoba untuk mencari cari wadah tempat mencari amal dan berusaha untuk menemukan surga bersama sama. karena saya yakin surga itu luas dan saya sangat berharap diajak masuk surga bersama dengan teman yang pernah, sedang atau akan saya temui.
saya harap teman-teman yang membaca tidak ada pikiran lain selain mendoakan saya untuk menjadi lebih baik. dan saya berharap juga teman teman selalu dalam lindunganNya.
hal pertama yang saya pikirkan adalah mengenai jodohhhh. why always still in my mind about it? because age, because myX have a marrige and Im still alone. maybe. tapi perasaan mengenai hal ini sangat membuat saya berfikir yang akhirnya tidak ada jawaban bagiku di ranah manusia. karena balik lagi ke bagian dasar yang telah saya tahu bahwa jodoh,rezeki, maut itu ranah Yang Maha Kuasa. sekuat apapun kamu menganalisisnya itu gak akan bisa kamu uraikan karena sekali lagi itu bukan analisis manusia. tapi yang selalu bapa bilang bahwa kalau mau hasil yang baik maka prosesnya pun harus baik. dia bilang seperti itu cara kerja dunia ini. Alloh tidak akan mengecewakan hambaNya, dalam menunggu ini yang diuji adalah prosesmu, kesabaranmu, dan seberapa kamu mau taat tanpa syarat. kalkulasi dari semua yang kamu anggap ibadah ihklas akan menjadi amal baik dirimu untuk bertemu dengan orang baik pula. (bapa seorang filosofis memang).
hal kedua, yang banyak menguras adalah hal-hal setelah kuliah. setelah kuliah selama 7 semester ini mau jadi apa diri ini ???? dulu sangat buraam, tapi sekarang hal ini mulai terlihat meskipun sangat samar, saya menemukan kembali harapan dari cita-cita, namun ada banyak kendala untuk meneruskan untuk saya gapai yaitu masalah finansial. masalah keuangan membuat saya berfikir apakah ini realistis meskipun memang iya itu dream job saya, berpikir hingga berkonsultasi dengan dosen telah saya lakukan,saya tak berani meminta langsung pada orangtua karena saya anggap untuk sekolah master itu sudah bukan tanggungjawab mereka, sampai sarjana itu sudah lebih dari cukup biaya yang mereka keluarkan untuk saya. lalu teman saya bilang jangan terlalu jauh berfikiran jauh belum tentu kamu dapat umur sampai sana, sekarang lakukan yang terbaik dulu sambil doa semoga Alloh yang mengarahkan ke arah mana kamu melangkah. Yakin yakin sama Yang Mengatur.
hal ketiga adalah tentang how to treat better my parents, caranya jadi sholehah dan membuat bahagia versi mereka itu apa. caranya emang kita harus komunikasi dengan ortu. tanya kabar, tanya apa harapan yang mereka doakan pada Alloh. kita selaku anak mencoba untuk mencari cinta oranngtua dan ridhoNya. intinya kalau dengan orangtua harus komunikasikan apapun jangan merasa cinta tapi tidak berani berkata. harus saling perhatian apalagi udah beda rumah kayak gini, usahakn tiap hari videocall atau telpon.
hal keemapat yang saya pikirkan adalah mengenai manfaat diri ini untuk lingkungan. intinya saya mencoba untuk mencari ridhoNya untuk membuat diri ini ada secercah manfaatnya bagi oranglain. mencoba untuk mencari cari wadah tempat mencari amal dan berusaha untuk menemukan surga bersama sama. karena saya yakin surga itu luas dan saya sangat berharap diajak masuk surga bersama dengan teman yang pernah, sedang atau akan saya temui.
saya harap teman-teman yang membaca tidak ada pikiran lain selain mendoakan saya untuk menjadi lebih baik. dan saya berharap juga teman teman selalu dalam lindunganNya.
Komentar
Posting Komentar
silahkan berkomentar apapun atau curhat. jika ingin lebih privasi dan rahasia silahkan kirim email : mutiasilmiedewi@gmail.com